Menurut
Pemikiran Ir. Ciputra selama ini, ada 5 SI yang menjadi faktor
penghambat melajunya makroekonomi Indonesia. Jika kita berhasil menaklukkan 5
faktor ini, tidak mustahil kita akan menjadi bangsa dengan kekuatan ekonomi
yang jauh melebihi raksasa-raksasa ekonomi dunia seperti Singapura, Amerika
Serikat, dan sebagainya.
SI
yang pertama ialah BIROKRASI. Kita semua sudah tahu bahwa
mayoritas kalangan birokrasi di tanah air belum banyak mendukung
berkembangnya entrepreneur-entrepreneur di negeri ini. Meski demikian, terdapat
perkembangan yang menggembirakan karena sebagian pemimpin di birokrasi sudah
menyadari pentingnya entrepreneurship bagi masa depan bangsa ini.
SI
kedua ialah REGULASI. Peraturan dan perundangan di Indonesia masih perlu
ditingkatkan agar lebih pro entrepreneurship. Misalnya, langkah yang diambil oleh
Bank Indonesia yang patut diapresiasi ialah mewajibkan perbankan untuk
melaksanakan penyaluran kredit mikro sebesar 20% dari portofolio kredit
produktif. Dengan demikian, persaingan akan lebih terpacu di pasar mikro agar
bunga kredit lebih dapat diturunkan.
SI
Ketiga ialah KORUPSI. Sudah bukan rahasia lagi bahwa isu korupsi masih
membayangi negeri kita. Inilah yang perlu segera diberantas. Ditambah dengan
kepastian hukum yang belum kokoh, korupsi membuat investor dan mitra
bisnis asing harus berpikir ulang saat ingin memasuki pasar Indonesia.
Pengusaha dalam negeri sendiri juga terhambat. Korupsi ini juga pada akhirnya
membuat infrastruktur kita kurang berkembang, yang pada gilirannya menghambat
ekonomi.Tentunya kita tidak mau hal ini terjadi.
SI
keempat ialah TRANSPORTASI. Bagaimana bisa perekonomian dan
kesejahteraan sebuah bangsa berkembang jika sarana dan infrastruktur
transportasinya masih belum merata? Saat sistem transportasi Indonesia sudah
lebih merata, kegiatan ekonomi juga akan lebih leluasa dan berkembang pesat.
Itulah yang akan menyuburkan iklim usaha kita.
SI terakhir ialah EDUKASI.
Seperti yang sudah saya katakan berulang-ulang, sistem dan metode yang
diterapkan dalam pendidikan generasi muda kita harus lebih seimbang. Jangan
hanya menekankan kemampuan otak kiri saja, menghafal saja. Sudah saatnya kita
merombak kondisi pendidikan yang masih belum kondusif untuk membantu tumbuh
kembang anak-anak kita agar bermental entrepreneurship menjadi lebih berfokus
pada otak kanan yang menekankan kreativitas.
Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com/component/content/article/133-pemikiran-ciputra/21890-5-si-yang-hambat-makroekonomi-indonesia.html
No comments:
Post a Comment