Jika biasanya limbah hanya menjadi barang terbuang, ditangan Drs.Imam
Endro Chaeru (40) limbah kayu dari perusahaan-perusahaan meubel bisa
dikreasikan menjadi sebuah karya seni baru yang memiliki nilai jual
cukup tinggi.
Mengawali usahanya pada tahun 2000, lelaki yang akrab dipanggil Pak Endro ini menekuni bisnis kerajinan kayu (wooden craft)
karena memiliki background pendidikan di bidang tersebut. “Dulunya
background pendidikan saya dari seni rupa khususnya pada bidang
kerajinan kayu, setelah itu saya bekerja sebagai seorang desainer di
sebuah perusahaan kayu di Surabaya yang memproduksi rumah boneka,
setelah 5 tahun bekerja saya kembali ke Purwodadi dan merintis usaha
sendiri,” ujarnya ketika bertemu dengan tim bisnisUKM, Sabtu (10/11).
Beralamat di Desa Klampok, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan,
Jawa Tengah, bapak dua putra ini memproduksi ratusan desain kerajinan
kayu yang awalnya dibuat menggunakan limbah meubel. Ada beberapa
klasifikasi yang diproduksi Asri Art Production,
seperti misalnya kerajinan kayu yang diletakkan di atas meja (tempat
pensil, tempat handphone, hiasan meja, dll), kerajinan kayu untuk
ditempel di dinding (lampu tempel), kerajinan kayu yang ditaruh di
lantai (meja, kursi, dll), serta kerajinan kayu yang digantung (lampu
gantung).
Dalam
memproduksi aneka jenis kerajinan kayu, Endro mengaku bahwa semua
desain yang Ia ciptakan murni buatan sendiri tanpa pernah meniru dari
orang lain. “Kalau untuk ide tema mungkin boleh sama, tapi untuk model,
bentuk, dan desain saya ciptakan sendiri, sehingga produk Asri Art
Production tidak ada yang sama dengan produk-produk lain yang ada di
Indonesia,” ungkapnya dengan yakin.
Pemasaran Asri Art Production
Endro mengungkapkan selama ini untuk pemasaran produk tidak pernah
ada kendala. “Kami sudah punya langganan tetap dari Surabaya, Jakarta,
dan Semarang, selain itu kami juga sering mengikuti pameran-pameran
untuk menambah pelanggan baru,” jelas Endro ketika ditanya mengenai
strategi pemasaran yang dijalankan Asri Art Production.
Tak hanya itu saja, sekarang ini produk kerajinan limbah kayu
tersebut telah mengikuti beberapa event pameran di seluruh Indonesia,
Malaysia, dan Singapura. Setiap bulannya, kapasitas produksi Asri Art
Production bisa mencapai 2.000 pcs untuk produk kerajinan yang berukuran
kecil, serta kurang lebih 100 pcs jika memproduksi kerajinan kayu
yang memiliki ukuran cukup besar, seperti misalnya meja, kursi, dan
lain sebagainya. Tidak heran bila dari bisnis ini, Endro bisa
mengantongi omzet sekitar Rp 20 juta sampai Rp 25 juta dengan keuntungan
bersih sekitar 50% dari omzet yang Ia terima.
Meskipun
begitu, Endro masih memiliki mimpi besar untuk bisa mengembangkan
usahanya. Selama ini bisnisnya belum terlalu banyak ekspor, hanya
berkisar diangka puluhan hingga ratusan produk yang dibawa konsumen ke
luar negeri. Ia berharap bila suatu saat nanti Ia bisa ekspor lebih
banyak lagi agar produk kerajinan karya Purwodadi bisa muncul ke pasar
dunia, dan di Indonesia sendiri Ia bisa memiliki toko-toko atau art shop yang tersebar di beberapa kota besar. “Karena saya orang Jawa Tengah, maka saya harus punya art shop di semarang, entah kapan saya belum tahu tergantung rejeki yang datang,
kemudian saya juga akan membidik kota besar lainnya seperti misalnya
Bandung dan Bali,” terang Endro diakhir wawancara.
(Tim liputan BisnisUKM)
Lihat Link Sumbernya Disini.
No comments:
Post a Comment