Perkembangan IT dewasa ini memang sangat hebat, dan menurut
saya arusnya sudah semakin kencang menuju ke segala bidang kehidupan kita. Tak
dipungkiri dengan semakin canggihnya teknologi dewasa ini, membuat pekerjaan
kita (manusia) memang sangat terbantu, bahkan mungkin peran teknologi tersebut
sudah tidak lagi menjadi alat untuk membantu pekerjaan kita, namun sudah menjadi
alat inti (utama) dalam menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan kita. Tentunya
dengan perkembangan Teknologi yang hebat ini, ada dampak dari sisi positif dan
negatifnya. Salah satu Implikasi yang muncul sebagai akibat dari penerapan
teknologi Informasi adalah semakin lunturnya etika Tradisional. Nilai – nilai
etika Tradisional yang dahulu dijunjung tinggi, dianggap dan diyakini sebagai
suatu keluhuran, kini diabaikan karena dianggap tidak efisien.
Berikut ini contoh bagaimana teknologi tersebut mempengaruhi proses Bisnis dan
Sosial, dan melunturkan etika Tradisional :
1. Dalam Bidang Bisnis
TOKO ONLINE
Teknologi :
Internet.
Model Kerja :
Toko
online adalah Bisnis jual beli melalui media Internet. Dalam bisnis ini,
Penjual membuat Web yang berisi tentang informasi Barang yang
diperdagangkannya. Melalui media Internet, calon Pembeli yang posisinya berada
dimana saja cukup membuka Web tersebut untuk menemukan barang yang ingin
dibelinya. kemudian Pembeli tinggal meng-klik “Beli” pada barang yang ingin
dibelinya dan transaksipun telah terjadi. Selanjutnya Pembeli tinggal
men-transfer uang ke Penjual via Internet Banking dan Barang, melalui jasa
pengiriman barang, akan sampai ke Pembeli dalam hitungan hari.
Etika Tradisional yang hilang:
Pada
sistem transaksi jual – beli seperti diatas, transaksi berlangsung meski
penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda tanpa ada pertemuan fisik.
Hal tersebut membuat beberapa etika transaksi dalam transaksi tradisional
menjadil hilang. beberapa etika.Tradisional yang hilang itu adalah:
- Tatap muka / pertemuan fisik
- Tawar – menawar
- Silaturahmi
- Rasa Kekeluargaan
Tatap muka / pertemuan fisik yang
terjadi pada transaksi Tradisional tidak hanya terjadi antara pembeli dan
penjual yang terlibat transaksi saja, melainkan juga dengan pembeli – pembeli
dan penjual – penjual lain (bila transaksinya di Pasar Tradisional). Pertemuan
fisik tersebut, ditambah dengan proses tawar menawar yang sering diiringi
dengan candaan memberikan dampak emosional yang positif antara Penjual dan Pembeli
sehingga rasa kekeluargaan terbentuk diantara mereka. Untuk selanjutnya,
transaksi tidak sekedar transaksi, melainkan juga ajang silaturahmi antara
penjual dan Pembeli.
2. Proses bisnis perdagangan
a.
Teknologi yang digunakan
Penjualan di
supermarket, mall, pasar raya menggunakan berbagai fasilitas muthakir :
perangkat komputer, kartu kredit, Mesin ATM yang memanjakan konsumen.
b. Model
kerja
Konsumen bisa
leluasa memilih barang dan pembayaranya tidak secara tunai.
c. Nilai
tradisional yang hilang
1) Komunikasi
antara penjual dan pembeli kurang diperhatikan, berbeda dengan model jual beli
di pasar tradisional yang mengharuskan penjual dan pembeli berkomunikasi dengan
bagus, tawar menawar, bisa memberikan kemudahan kepada pembeli (contohnya : pembayaran
bisa dicicil atau dihutang)
2) Pembeli
tidak mengetahui pemilik barang secara langsung, karena di supermarket, mall
penjualan dilakukan oleh karyawan toko.
3. Proses
sosial pada bidang pertanian
a. Teknologi
yang digunakan
Mesin traktor untuk
membajak sawah dan kebun
b. Model
kerja
Pengerjaan penyiapan
lahan pertanian bisa dikerjakan sendiri, tanpa bantuan dari tetangga.
c. Nilai
tradisional yang hilang
Gotong royong dalam
proses penyiapan lahan pertanian yang jaman dahulu dikerjakan bersama-sama
dengan tetangga sekitar menjadi pudar bahkan hilang sama sekali.
4.
Laundry
(Mesin Cuci)
Teknologi :
Mesin Cuci
Model Kerja :
Fenoma
terbaru pada masa sekarang salah satunya adalah begitu banyaknya bermunculan
jasa pencucian baju (laundry). Daerah perkotaan misalnya seperti kota
Yogyakarta adalah daerah yang memiliki prospek yang baik untuk mengembangkan
usaha tersebut. Tanpa orang sadari ternyata hal tersebut berdampak pada
kebiasaan seseorang untuk bermalas-malasan. Karena orang yang malas pada
umumnya beranggapan buat apa mengeluarkan tenaga yang sia2, lebih baik
manfaaatkan fasilitas yang ada. Hal secara tidak berdampak pada mulai
berkurangnya etika atau kebiasaan kita yang tadinya mau mencuci sendiri menjadi
malas mencuci sendiri. Dengan adanya teknologi baru dalam hal ini yaitu mesin
cuci, menimbulkan dapak positif maupun negative.
Dampak positif
o
Membantu
seseorang yang mempunyai kesibukan yang tinggi
o
Membuat
lapangan pekerjaan baru
o
Membantu
ibu rumah tangga yang punya bekerjaan banyak
Dampak negative
o
Membuat
orang menjadi bermalas-malasan
o
Membiasakan
orang hidup boros.
Etika yang hilang
o
Berkurangnya
etika atau kebiasaan orang pada umumnya (yang tadinya giat mencuci sendiri
menjadi bermalas-malasan)
5.
Sistem
Kuliah Online
Teknologi :
Internet
Model kerja :
Semakin
berkembangnya perkembangan IT, menyusup juga ke Sistem pembelajaran dalam hal
ini Sistem Kuliah Online. Mungkin dirasa lucu, karena dalam Sistem Kuliah
Online ini, tidak diperlukan tatap muka, jam kuliah yg terjadwal, ruang kelas
untuk perkuliahan, tidak memerlukan buku-buku karena bisa download banyak ebook
di internet.
Contoh
Perkuliahan online sbb :
Dosen/guru
memberikan materi kuliah yg diupload di web atau blog, dengan begitu siswa bisa
mendownload dan mempelajari materi yang diberikan dosen/guru tanpa ada proses
tatap muka, dan bisa sewaktu2 melihat juga bisa mendownload materi / tugas di
web atau blog tersebut. Dan untuk tugas-tugas yang diberikan dosen/guru, tentu
siswa bisa mencari referensi langsung di internet, dan bisa langsung dicopas (copy-paste).
Hal ini mungkin sangat efisien, tapi tentu tetap ada sisi positif dan
negatifnya, serta beberapa etika tradisional / kebiasaan yang luntur akibat
proses pemanfaatan Teknologi tersebut.
Etika tradisional yang hilang :
- Tidak ada perkuliahan langsung tatap muka,
- Tidak ada ruang kelas untu proses perkuliahan
- Tidak ada jam kuliah yang terjadwal
- Kurangnya silaturahmi dari dosen/guru ke siswa, dan juga siswa-siswa
- Kurangnya rasa kebersamaan.
6. Dalam Bidang Sosial
FaceBook
Teknologi:
Internet
Model Kerja:
Facebook adalah media jejaring
sosial yang diciptakan untuk menjaga komunikasi dengan Keluarga, teman dan
kolega yang berada jauh. kemudian Facebook digunakan juga untuk mencari teman
atau kenalan. User Facebook A ketika ingin berkomunikasi dengan User yang lain,
ia tinggal mengisi Box Message, Wall, ataupun Chat. User B (penerima pesan)
dapat menerima pesan dan kemudian membalasnya melalui media yang sama. Ketika
ada User A ingin berkenalan dengan User B, ia tinggal mencari nama / email user
B, meng-klik namanya, lalu klik “Add as friend”. User B akan menerima
permintaan pertemanan dari User A. ketika User B meng-klik “Confirm”, maka
pertemanan pun terjadi.
Etika Tradisional yang hilang:
Pada proses komunikasi antar
individu diatas jelas tidak terjadi pertemuan fisik antara A dan B. hal ini
tentu menghilangkan spirit / jiwa / roh sebenarnya dari ajang komunikasi atau
sosialisasi tersebut, yaitu :
- Ikatan Emosional
- Silaturahmi
- Rasa kekeluargaan.
Teknologi memang diciptakan untuk
memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan tetapi akan sangat
tidak bijak jika dalam pengembangan dan penerapan teknologi tersebut pada
akhirnya mengikis nilai – nilai kita sebagai Manusia. Semua dikembalikan pada
diri kita masing – masing.
7. Game Online dan Playstation
- Model kerja
Game online dan playstation adalah salah satu dari
kemajuan teknologi yang dapat melunturkan nilai-nilai tradisionalisme
masyarakat dan dapat menghilangkan nilai kebudayaan yang telah lama
diwariskan oleh nenek moyang kita. Model permainan ini ibarat sihir yang
dapat menghipnotis semua kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa.
Semakin banyaknya rental playstation yang berdiri di
setiap tempat dan berdirinya warnet yang menyediakan game secara online sangat
mendukung para generasi untuk menghabiskan waktu hanya untuk bergame ria. Hal
ini terbukti bahwa disetiap rental playstation dan warnet selalu dipadati oleh
anak-anak usia SD sampai Remaja, kebanyakan dari mereka bermain
game
- Nilai etika tradisional yang hilang
Dengan
adanya permainan secara online (game online) kini permainan-permainan
tradisional semakin tersingkirkan . jika dilihat dari segi positifnya permainan
tradisional memiliki nilai edukasi yang tingi,nilai kebersamaan dan empati
terhadap teman, sebagai media untuk berkumpul dan bergaul untuk mengembangkan
diri.
Kini
nilai-nilai kebersamaan itu kian lama kian luntur akibat semakin banyaknya
permainan-permainan modern yang muncul. Dengan munculnya teknologi yang dapat
menyingkirkan permainan-permainan tradisional mengakibatkan generasi sekarang
ini memiliki kecenderungan yang negatif, mereka tidak terbiasa dengan ide-ide
permainan yang kreatif seperti yang ada di dalam permainan tradisional.
No comments:
Post a Comment