Ilustrasi:
Sebagai pemimpin kita berupaya untuk membawa orang lain menuju arah yang
diinginkan, dan karena kita tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan apapun
(setidaknya tidak berhasil untuk waktu yang diperpanjang), kita harus
mengandalkan kemampuan kita untuk mempengaruhi orang lain dan menggerakkan
mereka menuju sasaran.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Sejarah
Manajemen :
Banyak
kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa
ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari
100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika
tidak ada seseorang yang disebut manajer ketika itu mempedulikan tentang
rencana apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya,
memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu
guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Pemimpin
muda mungkin tidak mengetahuinya, dan orang yang sudah kawakan tidak lagi
memikirkannya, tapi situasi tidak mengaburkan kebenaran: pemimpin mempengaruhi
sepanjang waktu.
Pada
satu tahapan ini memang masuk akal. Namun, sebagai pemimpin kita berupaya untuk
membawa orang lain menuju arah yang diinginkannya, dan karena kita tidak bisa
memaksa seseorang untuk melakukan apapun (setidaknya tidak berhasil untuk waktu
yang diperpanjang), kita harus mengandalkan kemampuan kita untuk mempengaruhi
orang lain dan menggerakkan mereka menuju sasaran.
Pengaruh
seperti ini yang terencana atau ditujukan adalah penting, tapi seringkali
dilupakan, tapi ini tidak hanya mempengaruhi masalah tersebut, maupun masalah
yang paling aman.
Pengaruh
yang “sehari-hari” mungkin kita lupakan atau abaikan karena kita tidak
menyadari bentuk pengaruh terselubung dan bagaimana menembusnya.
Kenyataannya
adalah sebagai seorang pemimpin apapun yang kita lakukan selalu diperhatikan,
dan memiliki makna yang ditetapkan.
Mari
kita lihat lima cara pemimpin yang membagi pengaruh, dengan sengaja atau tidak.
Lima
pengaruh
Kami
saling mempengaruhi kelima cara ini sepanjang waktu. Semakin kita menyadari
ini, semakin berhasil kita menyadari ini, semakin sukses kita.
- Kata-kata. Hal-hal yang kita katakan dan yang tidak, memiliki pengaruh besar pada pemikiran dan perilaku orang lain. Ini bisa seperti bentuk dari komentar politisi yang terencana dengan baik dan berulangkali (atau sebelum rapat perencanaan yang besar), atau dari cara yang bisasa seperti cara kita menyapa mereka di pagi hari. Semua yang dikatakan pemimpin berperan dalam keberhasilan pengaruh mereka untuk menggerakkan orang ke arah yang diinginkan.
- Tindakan. Tindakan berbicara lebih keras dari kata-kata adalah hal yang klise. Bagi seorang pemimpin, ini lebih dari sekedar hal klise; ini adalah kebenaran. Apa yang Anda lakukan saat seseorang membagi ide barunya? Bagaimana Anda ingin kami bertindak terhadap kabar terkait dengan pelanggan baru atau masalah? Tim Anda memberikan isyarat terkait dengan hal-hal yang Anda tempatkan sebagai prioritas hanya dengan melihat mana yang menjadi fokus terbesar Anda, baik energi/waktu/perhatian.
- Bahasa tubuh. Apakah Anda mengangguk dengan semangat atau memutar mata Anda? Apakah Anda tersenyum lebar atau tetap cemberut? Apakah Anda duduk dengan tegap dalam pertemuan, atau bersandar santai? Orang disekitar Anda menggunakan petunjuk ini. Tantangan terbesarnya adalah bahasa tubuh kita bisa disalahartikan sehingga kita harus waspada dan menyadari resiko ini.
- Sikap. Hampir semua orang tahu dan percaya bahwa antusiasme itu menular, sayangnya, kebalikannya juga ada benarnya. Sikap kita menular terlepas dari apapun itu, terlebih sebagai seorang pemimpin. Seorang peserta workshop pernah bertanya pada saya,”Saya bisa menebak ini hari yang baik dari sikap supervisor saya saat dia berjalan ke pintu.” Cukup apa yang dikatakannya.
- Keputusan. Tentu saja keputusan kita mempengaruhi pemikiran dan sikap banyak orang, tapi saya tidak membicarakan keputusan yang terbuka mengenai tindakan dan arah yang mungkin akan kita bagi dalam pertemuan staff. Dibandingkan, saya membicarakan mengenai keputusan yang tidak nampak yang memiliki dampak langsung pada empat cara lainnya dimana kami membagi pengaruh kami.
Jika
saya pernah meminta Anda untuk memberikan daftar setelah membaca artikel ini,
mungkin Anda akan melakukannya dengan empat cara pertama. Karena semuanya
penting, ini adalah cara kelima, mempengaruhi melalui keputusan, yang mungkin
dilupakan tapi tidak bisa disangkal sebagai yang paling penting karena
keputusan dan pilihan kami langsung mempengaruhi empat pengaruh lainnya.
Sebagai
pemimpin kami mempengaruhi, apakah kami suka atau tidak.
Pemimpin
terbaik membuat keputusan untuk mempengaruhi secara positif dan membangun dan
menyadari bahwa keputusan tersebut langkah pertama yang penting untuk
mewujudkannya.
Satu
jalan untuk secara sadar meningkatkan kemampuan Anda dalam mempengaruhi orang
lain adalah dengan terus menerus meningkatkan ketrampilan kepemimpinan Anda.
Sumber : www.suaramedia.com
No comments:
Post a Comment