Istilah aji mumpung
umumnya berkonotasi negatif. Coba saja perhatikan bila ada pejabat yang
dikatakan menerapkan aji mumpung. Pastilah condong ke pengertian penyalahgunaan
kewenangan untuk kepentingan pribadi. Begitu juga perilaku orang yang berbuat
sewenang-wenang ketika berkuasa juga dikatakan menggunakan aji mumpung. Mumpung
berkuasa.
Bagaimana aji mumpung dalam bisnis ? Apakah sama negatifnya ?
Bagaimana aji mumpung dalam bisnis ? Apakah sama negatifnya ?
Untuk menjawabnya mari
kita berandai-andai. Andaikan mendadak saja karena sesuatu hal bisnis anda
mendapat peluang untuk dikembangkan sangat besar jauh melampaui kondisinya
kini. Jika sebelumnya bisnis anda cukup dijalankan bersama istri atau seorang
teman misalnya, nantinya harus ditangani ratusan pekerja. Otomatis modal yang saat ini cuma mengandalkan dana sendiri
juga harus ditingkatkan berlipat ganda.
Anda tidak tahu apakah
kondisi ini akan berlangsung seterusnya atau hanya beberapa tahun saja.
Kira-kira apa yang akan anda lakukan ? Apakah menangkap seluruh peluang
menggunakan aji mumpung ? Atau anda hanya akan meningkatkan sebatas kemampuan
yang ada saja sambil pelan-pelan ditingkatkan sedikit demi sedikit ?
Anggap tadi kasus
pertama. Saya tambah lagi dengan kasus pengandaian kedua. Andai secara mendadak
anda menjadi terkenal akibat tulisan-tulisan anda di blog. Mirip kayak kasus
Shinta dan Jojo kira-kira deh ! Dan yang namanya terkenal, maka peluang yang
datang pun bermacam-macam. Tidak sebatas yang ada hubungannya dengan dunia
menulis sebagai penyebab awal.
Tawaran wawancara muncul
dari sana-sini, tampil di berbagai acara talk show, tawaran jadi bintang iklan,
ajakan JV dan kolaborasi dari lembaga bisnis lain, dan sebagainya. Dan anda paham betul
bahwa ketenaran tidak pernah bisa diduga berapa lama akan berlangsung.
Bagaimana anda menyikapi semua itu ?
Apakah anda akan dengan
cepat menyesuaikan diri untuk menangkap semua peluang yang datang ? Atau hanya
mengambil peluang yang ada hubungannya dengan dunia kepenulisan saja ? Atau
sebaliknya anda mengambil sikap hati-hati, tidak mau bersikap aji mumpung,
sehingga hanya sedikit saja peluang yang anda manfaatkan ?
Bila anda tidak
mengambil secara maksimal peluang yang datang dengan alasan anda tidak
membutuhkan kekayaan sebesar itu, bagi saya terlalu naif. Karena kalau pun anda
bukan orang materialistis, bukan budak harta, jangan khawatir bung ! Masih
banyak orang duafa di sekitar yang bisa diajak menikmatinya. Alasan yang bagi
saya masuk akal dan jujur adalah karena anda tidak siap menghadapinya. Betul
apa betul ?
Ingat lho, yang
disodorkan kepada anda adalah peluang bisnis yang fair. Bukan penyalahgunaan
jabatan atau kekuasaan. Menjadi lucu kalau anda yang bercita-cita menjadi
pebisnis besar, saat dihadapkan peluang seperti itu jawaban anda adalah “
Wah, jangan sekarang ! Saya maunya nanti !”
Dikasih sukses lebih
cepat kok malah ditolak ! Opo tumon !?
Itu pertanda bahwa
menerapkan aji mumpung dalam bisnis tidak semudah yang dikira. Biarpun orang
bilang peluang tidak datang dua kali, kalau tidak siap ya tidak mungkin anda
bisa memanfaatkannya secara maksimal. Paling-paling anda akan berkilah dengan
beragam alasan klasik, seperti tidak mau ngoyo, takut dibilang serakah, dan
sejenisnya.
Nah, dari kedua kasus di
atas, besar kecilnya langkah yang anda ambil memang sangat dipengaruhi oleh
kesiapan anda menangkap peluang. Baik kesiapan fisik, mental, dan wawasan
praktis. Bila anda siap maka tidak perlu terjadi kekhawatiran adanya kondisi
matang karbitan, pondasi masih lemah, dan sebagainya.
Bagaimana
caranya agar siap menerapkan aji mumpung dalam bisnis ?
Menerapkan aji mumpung
dalam bisnis berarti menangkap peluang bisnis yang datang dan memanfaatkannya
secara maksimal untuk mendapatkan suatu hasil. Kuncinya adalah mumpung ada
peluang dan mumpung suasananya kondusif untuk bisnis. Saat suasananya sudah
tidak kondusif, anda tak perlu risau lagi karena anda sudah mendapatkan hasil
yang besar. Tinggal memanfaatkan sesuai keinginan anda dan rencana anda
selanjutnya.
Ada empat hal yang harus
sudah anda miliki agar siap menerapkan aji mumpung, yaitu :
Pertama, secara fisik
anda siap.
Kalau anda capek
sedikit lalu sakit, atau malah dalam kondisi sakit-sakitan, berat buat anda
bisa berhasil. Peluang yang singkat membutuhkan pertempuran habis-habisan agar
mendapatkan hasil yang besar. Jadi jagalah kesehatan fisik anda agar tetap
bugar.
Kedua, mental anda harus
siap.
Mental berkaitan
dengan persepsi, realitas, sikap kerja dan semangat pantang menyerah. Imajinasi
anda harus cukup tinggi agar kondisi yang terjadi segera menjadi realitas anda.
Bukan mundur ketakutan sebelum bertempur.
Bila mental tidak siap,
maka anda tidak siap jadi orang sukses. Alih-alih tancap gas, anda malah merasa
bersalah seakan-akan terlalu serakah, merasa terlalu ngoyo. Bagi saya ini
mental pecundang ! Ngoyo adalah istilah untuk orang tidak siap, jika siap
namanya adalah antusias. Tampak sama tapi beda ruhnya.
Kalau anda yang diberi
peluang, maka itu sebenarnya amanah yang harus dilakukan sebaik-baiknya. Karena
tidak semua orang mendapatkannya. Sekali lagi, ini tidak ada hubungannya dengan
masalah serakah harta. Kalau anda tidak butuh uang, banyak orang lain yang
butuh karena mereka tidak seberuntung anda. Jadi ini adalah masalah seberapa
besar keinginan anda untuk berjuang secara maksimal, dan seberapa mampu anda
mengubah peluang menjadi hasil nyata.
Ketiga, mindset harus
benar.
Anda bisa googling
mengenai mindset pebisnis ini, banyak tulisan tersedia. Sebagai contoh,
mas Purdie Chandra mengutarakan tentang botol-bodol-bobol, agar kita tidak
berkutat pada alasan tidak punya modal, tidak punya keahlian, dan sebagainya.
Saya akan menuliskan tentang mindset bisnis ini dalam kesempatan terpisah
nanti.
Keempat, wawasan dan
pengetahuan praktis anda harus siap.
Mengerti tentang cara menggali modal, sistem bisnis, pengelolaan
orang / tim kerja dan kepemimpinan. Sudah ada beberapa tulisan di blog ini
diarahkan untuk berbagi pemahaman tentang ini. Dan ke depannya pun saya masih
akan menulis tentang hal tersebut.
Kesimpulannya, semakin
lengkap bekal kesiapan anda, maka makin mantap anda menerapkan jurus-jurus aji
mumpung dalam bisnis. Barangkali saja peluang tersebut betul-betul datang
kelak. Kalau pun tidak, kesiapan anda pasti banyak gunanya untuk bekal
kesuksesan anda. Percaya deh, enggak akan sia-sia !
No comments:
Post a Comment