Monday, November 12, 2012

Aji Mumpung Dalam Bisnis



Istilah aji mumpung umumnya berkonotasi negatif. Coba saja perhatikan bila ada pejabat yang dikatakan menerapkan aji mumpung. Pastilah condong ke pengertian penyalahgunaan kewenangan untuk kepentingan pribadi. Begitu juga perilaku orang yang berbuat sewenang-wenang ketika berkuasa juga dikatakan menggunakan aji mumpung. Mumpung berkuasa.

Bagaimana aji mumpung dalam bisnis ? Apakah sama negatifnya ?
Untuk menjawabnya mari kita berandai-andai. Andaikan mendadak saja karena sesuatu hal bisnis anda mendapat peluang untuk dikembangkan sangat besar jauh melampaui kondisinya kini. Jika sebelumnya bisnis anda cukup dijalankan bersama istri atau seorang teman misalnya, nantinya harus ditangani ratusan pekerja. Otomatis modal yang saat ini cuma mengandalkan dana sendiri juga harus ditingkatkan berlipat ganda.
Anda tidak tahu apakah kondisi ini akan berlangsung seterusnya atau hanya beberapa tahun saja. Kira-kira apa yang akan anda lakukan ? Apakah menangkap seluruh peluang menggunakan aji mumpung ? Atau anda hanya akan meningkatkan sebatas kemampuan yang ada saja sambil pelan-pelan ditingkatkan sedikit demi sedikit ? 
Anggap tadi kasus pertama. Saya tambah lagi dengan kasus pengandaian kedua. Andai secara mendadak anda menjadi terkenal akibat tulisan-tulisan anda di blog. Mirip kayak kasus Shinta dan Jojo kira-kira deh ! Dan yang namanya terkenal, maka peluang yang datang pun bermacam-macam. Tidak sebatas yang ada hubungannya dengan dunia menulis sebagai penyebab awal.
Tawaran wawancara muncul dari sana-sini, tampil di berbagai acara talk show, tawaran jadi bintang iklan, ajakan JV dan kolaborasi dari lembaga bisnis lain, dan sebagainya. Dan anda paham betul bahwa ketenaran tidak pernah bisa diduga berapa lama akan berlangsung. Bagaimana anda menyikapi semua itu ?
Apakah anda akan dengan cepat menyesuaikan diri untuk menangkap semua peluang yang datang ? Atau hanya mengambil peluang yang ada hubungannya dengan dunia kepenulisan saja ? Atau sebaliknya anda mengambil sikap hati-hati, tidak mau bersikap aji mumpung, sehingga hanya sedikit saja peluang yang anda manfaatkan ?
Bila anda tidak mengambil secara maksimal peluang yang datang dengan alasan anda tidak membutuhkan kekayaan sebesar itu, bagi saya terlalu naif. Karena kalau pun anda bukan orang materialistis, bukan budak harta, jangan khawatir bung ! Masih banyak orang duafa di sekitar yang bisa diajak menikmatinya. Alasan yang bagi saya masuk akal dan jujur adalah karena anda tidak siap menghadapinya. Betul apa betul ?
Ingat lho, yang disodorkan kepada anda adalah peluang bisnis yang fair. Bukan penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan. Menjadi lucu kalau anda yang bercita-cita menjadi pebisnis besar, saat dihadapkan peluang seperti itu jawaban anda  adalah “ Wah, jangan sekarang ! Saya maunya nanti !”
Dikasih sukses lebih cepat kok malah ditolak ! Opo tumon !?
Itu pertanda bahwa menerapkan aji mumpung dalam bisnis tidak semudah yang dikira. Biarpun orang bilang peluang tidak datang dua kali, kalau tidak siap ya tidak mungkin anda bisa memanfaatkannya secara maksimal. Paling-paling anda akan berkilah dengan beragam alasan klasik, seperti tidak mau ngoyo, takut dibilang serakah, dan sejenisnya.
Nah, dari kedua kasus di atas, besar kecilnya langkah yang anda ambil memang sangat dipengaruhi oleh kesiapan anda menangkap peluang. Baik kesiapan fisik, mental, dan wawasan praktis. Bila anda siap maka tidak perlu terjadi kekhawatiran adanya kondisi matang karbitan, pondasi masih lemah, dan sebagainya.

Bagaimana caranya agar siap menerapkan aji mumpung dalam bisnis ?
Menerapkan aji mumpung dalam bisnis berarti menangkap peluang bisnis yang datang dan memanfaatkannya secara maksimal untuk mendapatkan suatu hasil. Kuncinya adalah mumpung ada peluang dan mumpung suasananya kondusif untuk bisnis. Saat suasananya sudah tidak kondusif, anda tak perlu risau lagi karena anda sudah mendapatkan hasil yang besar. Tinggal memanfaatkan sesuai keinginan anda dan rencana anda selanjutnya.
Ada empat hal yang harus sudah anda miliki agar siap menerapkan aji mumpung, yaitu :

Pertama, secara fisik anda siap
Kalau anda capek sedikit lalu sakit, atau malah dalam kondisi sakit-sakitan, berat buat anda bisa berhasil. Peluang yang singkat membutuhkan pertempuran habis-habisan agar mendapatkan hasil yang besar. Jadi jagalah kesehatan fisik anda agar tetap bugar.

Kedua, mental anda harus siap
Mental berkaitan dengan persepsi, realitas, sikap kerja dan semangat pantang menyerah. Imajinasi anda harus cukup tinggi agar kondisi yang terjadi segera menjadi realitas anda. Bukan mundur ketakutan sebelum bertempur.
Bila mental tidak siap, maka anda tidak siap jadi orang sukses. Alih-alih tancap gas, anda malah merasa bersalah seakan-akan terlalu serakah, merasa terlalu ngoyo. Bagi saya ini mental pecundang ! Ngoyo adalah istilah untuk orang tidak siap, jika siap namanya adalah antusias. Tampak sama tapi beda ruhnya.
Kalau anda yang diberi peluang, maka itu sebenarnya amanah yang harus dilakukan sebaik-baiknya. Karena tidak semua orang mendapatkannya. Sekali lagi, ini tidak ada hubungannya dengan masalah serakah harta. Kalau anda tidak butuh uang, banyak orang lain yang butuh karena mereka tidak seberuntung anda. Jadi ini adalah masalah seberapa besar keinginan anda untuk berjuang secara maksimal, dan seberapa mampu anda mengubah peluang menjadi hasil nyata.

Ketiga, mindset harus benar
Anda bisa googling mengenai mindset pebisnis ini, banyak tulisan tersedia. Sebagai contoh, mas Purdie Chandra mengutarakan tentang botol-bodol-bobol, agar kita tidak berkutat pada alasan tidak punya modal, tidak punya keahlian, dan sebagainya. Saya akan menuliskan tentang mindset bisnis ini dalam kesempatan terpisah nanti.

Keempat, wawasan dan pengetahuan praktis anda harus siap.
Mengerti tentang cara menggali modal, sistem bisnis, pengelolaan orang / tim kerja dan kepemimpinan. Sudah ada beberapa tulisan di blog ini diarahkan untuk berbagi pemahaman tentang ini. Dan ke depannya pun saya masih akan menulis tentang hal tersebut.
Kesimpulannya, semakin lengkap bekal kesiapan anda, maka makin mantap anda menerapkan jurus-jurus aji mumpung dalam bisnis. Barangkali saja peluang tersebut betul-betul datang kelak. Kalau pun tidak, kesiapan anda pasti banyak gunanya untuk bekal kesuksesan anda. Percaya deh, enggak akan sia-sia !


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment